Kunci Berinvestasi | Ringkasan Buku (Warren Buffett’s) Ground Rules Ditulis Oleh (Jeremy C. Miller)
• PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi bukanlah sesuatu yang sulit. Namun terdapat satu hal yang harus kamu ketahui sebelum berinvestasi, yakni bedakan antara berspekulasi dengan berinvestasi. Spekulasi adalah sebuah kegiatan penanaman modal pada sekuritas yang mempunyai risiko kegagalan yang tinggi dengan harapan mendapatkan keuntungan di atas rata-rata secara cepat; biasanya, keputusan ini diambil spekulan berdasarkan rumor dan informasi yang bisa saja tidak valid. Sebaliknya, dalam berinvestasi, investor melandaskan semua keputusannya berdasarkan analisa mendalam mengenai nilai sebenarnya dari sebuah bisnis (inherent value). Dan mereka bersabar, menunggu saat yang tepat untuk menjual asset.
Seiring berjalannya waktu, harga saham selalu berubah mengikuti performa dari kegiatan operasional yang dijalankan perusahaan. Harga saham naik ketika perusahaan mendapatkan keuntungan karena telah menjalankan bisnisnya secara produktif dan efisien. Tetapi terkadang harga saham tidak merefleksikan nilai sebenarnya dari sebuah bisnis. Sangat disarankan oleh Warren Buffett agar kamu dapat membeli saham dari perusahaan yang harganya pada saat ini berada jauh di bawah inherent value-nya (biasa disebut dengan undervalued companies). Jika kamu percaya dengan hasil analisamu mengenai harga sebenarnya dari perusahaan tersebut, maka kamu tidak akan tergoda untuk menjualnya selama harga saham di pasar masih berada di bawah dari nilai yang kamu perhitungkan.
Dalam masa penantian ini, kamupun masih bisa mendapatkan keuntungan dari dividen yang dibagikan oleh perusahaan tiap tahunnya. Ini adalah salah satu hal yang membuat investasi jangka panjang menjadi menarik. Namun bisa saja dividen tidak dibagikan jika kondisi keuangan perusahaan sedang sulit. Jadi jangan takut untuk berinvestasi dengan jangka waktu yang panjang selama perhitunganmu benar.
Ukur Performa Perusahaan dan Investasi secara Intensif
Untuk mengetahui apakah sebuah perusahaan berada dalam keadaan sehat, salah satu kunci yang kamu perlu pahami adalah angka di balik laporan keuangan perusahaan. Menurut Robert Kiyosaki, terdapat 8 rasio keuangan yang dapat memberi tahumu bagiamana pihak manajemen menjalankan perusahaan, diantaranya adalah: gross margin ratio, net operating margin ratio, financial leverage dan return on equity (selebihnya dapat dibaca di website dari Robert).
Jika angka gross margin ratio dari sebuah perusahaan tinggi, namun perusahaan mengalami kerugian, itu merupakan tanda bahwa perusahaan dikelola dengan cara yang salah. Kesalahan mungkin berada pada pengelolaan kegiatan operasional dan/atau pemasaran yang tidak efisien, maupun struktur keuangan perusahaan yang terlalu banyak ditopang oleh hutang (yang bisa dilihat dari financial leverage ratio). Sangat disarankan agar investor dapat membandingkan rasio keuangan dari satu perusahaan dengan perusahaan lain yang bergerak di industri yang sama agar mendapatkan gambaran penuh mengenai karakteristik dari industri tersebut. Untuk melihat perkembangan dari tiap perusahaan, baiknya investor juga melihat data keuangan dari tiga tahun terakhir.
Memantau pergerakan dari saham yang kamu beli dari hari ke hari sangat diperlukan. Lihat bagaimana performa masing-masing saham dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya dan bersabarlah ketika harga saham sedang anjlok. Kamu harus tahu kapan waktu yang tepat untuk memegang saham atau melepaskannya. Bandingkan performa portofolio sahammu dengan pasar. Jika kamu tidak memiliki kesabaran untuk memamntau performa portofoliomu, Warren Buffett menyarankan agar kamu berinvestasi pada index saham.
Untuk Investor Baru, Belilah Saham Generals
Ketika kamu sudah mengetahui cara untuk mengukur performa dari portofoliomu, kamu dapat memulai mengembangkan gaya berinvestasimu sendiri. Ingat, bahwa setiap investor mempunyai ciri khas nya masing-masing yang mencerminkan kepribadian, tujuan, dana, dan kompetensi dari investor tersebut. Mulailah berinvestasi dari industri yang benar-benar kamu ketahui seluk beluknya. Dari sana, baru kamu bisa mengembangkan pengetahuan mengenai industri lain.
Di masa awal Warren Buffett berinvestasi, beliau sangat menyukai membeli saham generals. Apakah itu? Menurut beliau generals adalah saham dari perusahaan tengahan yang dikelola dengan baik namun karena alasan tertentu, harga sahamnya masih murah dan belum mencerminkan nilai perusahaan sebenarnya. Buffett mendapatkan banyak keuntungan dengan berinvestasi pada saham generals untuk jangka panjang (saham dipertahankan selama bertahun-tahun dalam portofolio beliau).
Seiring dengan berkembangnya kesuksesan, Buffett mulai mencari perusahaan besar yang benar-benar berkualitas yang pendapatannya dapat terus berkembang. Beliau bertransformasi dari pembeli perusahaan dengan kualitas lumayan baik berharga murah menjadi pembeli perusahaan yang menakjubkan dengan harga yang “adil” (tidak murah dan tidak terlalu mahal).
Trik Lain untuk Mendapatkan Keuntungan Lebih
Buffett sangatlah jeli dalam melihat potensi yang dimiliki sebuah perusahaan. Beliau dapat memprediksi ketika sebuah perusahaan menggabungkan semua sumber dayanya dengan sumber daya dari perusahaan lain melalui upaya merger, maka nilai perusahaan akan melesat jauh lebih tinggi. Buffett membeli saham perusahaan tersebut pada saat sebelum merger dilakukan sehingga beliau tidak mengeluarkan banyak uang untuk membelinya. Strategi seperti ini Buffett sebut dengan merger arbitrage. Ini merupakan hal yang sangat beresiko untuk dilakukan ketika investor tidak benar-benar mengenali nature dari bisnis dan karakteristik dari pasar terkait.
Hal lain yang dapat dilakukan oleh investor untuk meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan cara memperbaiki proses bisnis dan kegiatan operasional perusahaan. Namun ini hanya bisa dilakukan ketika investor memiliki saham yang cukup banyak dari sebuah perusahaan sehinggan dapat ikut terlibat mengambil keputusan bisnis (gaining controls). Namun kadang konflik dapat terjadi antara pemilik saham lama dengan pemilik saham baru yang meminta agar perubahan drastis dilakukan pada proses operasional untuk mengurangi inefficiency. Tetapi semakin beranjak dewasa, Buffet berhenti ikut terlibat dalam membuat keputusan karena beliau merasa tidak nyaman dengan pemecatan karyawan dan membuat hubungannya dengan pihak manajemen menjadi kacau.
Untuk menjadi investor yang sukses, sangat diperlukan agar gerakanmu melawan arus dari kerumunan; ini hanya bisa dilakukan ketika kamu memahami gambaran besar dari sebuah situasi dan memiliki akses kepada informasi yang menyeluruh.
Semoga ringkasan ini bermanfaat.
Mohon jika ada kesalahan terimakasih.
Comments
Post a Comment